Search
Close this search box.

Membangun Ekosistem Bisnis Umrah yang sehat

Makassar, ujastour.id_Dalam forum Diskusi Lintas Asosiasi Haji umrah Indonesia dengan Tema “Berbagi peran membangun Ekosistem bisnis umrah yang sehat”. Pada hai kamis 24 Agustus 2023, berlansung Online via Zoom, di hadiri oleh Dr. Drs. H NUR ARIFIN, M.Pd selaku Direktur pada Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama dan Sekjend Asosiasi Umroh Haji di Indonesia (Himpuh, Amphuri, Asphurindo, Kesthuri, Sapuhi, Ampuh, Gaphura, Asphuri, Bersathu, Mutiara Haji) yang menjadi pembicara yakni Dr.H.Usman Jasad,S.Ag.,M.Pd selaku Sekjen Kesthuri, H. Iqbal selaku Sekjin Asphurindo, H.Muhammad Firman T. P selaku Sekjen Himpuh, H. Faried Aliawi selaku Sekjen Amphuri dan H. Tri Winarto selaku Sekjen Ampuh.
Pada kesempatan itu Sekjen Keshturi yang sering di panggil Ujas memaparkan apa Aspek yang harus di penuhi dalam membangun ekosistem bisnis umrah yang sehat, yaitu:
Pertama: Aspek Pengawasan
Terkait dengan pengawasan, terlihat bahwa travel-travel PPIU diawasi dengan ketat dan diberi sanksi secara tegas, tetapi travel-travel non PPIU justeri tidak diawasi dan cenderung dibiarkan sehingga dengan leluasa bisa beroperasi. Ada beberapa problem atau fakta yang terjadi, antara lain:
1. Travel non PPIU dengan leluasa membuka kantor di berbagai daerah
2. Travel non PPIU dengan leluasa menjual paket-paket umrah dengan harga yang tidak rasional
3. Travel non PPIU memiliki akses untuk mendapatkan rekomendasi dari Kemenag untuk pembuatan paspor di kantor imigrasi

Berdasarkan beberapa problem tersebut, maka ada beberapa solusi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Kolaborasi antara Kemenag, aparat kepolisian, dengan asosiasi karena asosiasi yang mengetahui travel-travel non PPIU
2. Membuat posko pengawasan di airport yang terdiri dari unsur: Kemenag, kepolisian, dan asosiasi
3. Kemenag seharusnya lebih menekankan upaya pembinaan daripada menghukum PPIU karena jamaah tidak berangkat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: harga hotel yang tiba-tiba melonjak tinggi, perubahan atau pembatalan penerbangan oleh maskapai (tapi yang dihukum travel PPIU padahal sumber masalahnya adalah maskapai)

Kedua: Aspek Pelayanan
Pelayanan umrah terutama terkait dengan tiket pesawat dan hotel sebagai komponen pembiayaan terbesar dalam industri umrah. Terkait dengan aspek pelayanan ini, ada beberapa problem atau fakta yang tampak di lapangan, antara lain:
1. Hotel-hotel di Saudi dijual oleh broker-broker yang memiliki allotment dan tidak bisa diawasi oleh Kemenag dan kepolisian
2. Banyak travel PPIU yang harus menanggung kerugian akibat dari probabilitas atau tidakpastian layanan hotel dan tiket pesawat.

Berdasarkan problematika di atas, maka ada beberapa solusi yang dapat dilakukan, antara lain:
1. BPKH berperan lebih riil untuk memanfaatkan dana yang tersimpan untuk mensupport bisnis umrah, misalnya: menggunakan dana 160 T untuk membuat allotment hotel dan tiket pesawat sehingga tercipta keamanan dan kepastian hotel dan seat
2. BPKH menyediakan dengan membeli atau menyewa fasilitas Armina seiring dengan kebijakan Arab Saudi semakin terbuka dalam sistem Armina
3. BPKH membantu permodalan travel PPIU secara langsung, bukan melalui bank-bank syariah yang birokrasinya mempersulit travel PPIU.(ed. 17)

Formulir Pendaftaran Ujas Tour dan Travel

Hubungi Ujas Tour
(62) 811444720
Kantor Pusat
Jalan Hertasning Baru Blok AB 1 Raya Baru Makassar