Makassar, ujastour.id – Gila Urusan atau sering disebut dengan selalu ingin tahu persoalan orang lain.
Andi Nia dalam pemaparannya terkait tema “Gila Urusan” mengomentari bahwa sebenarnya, Islam juga mengingatkan agar orang menghindari sifat ini. Orang Gila Urusan diibaratkan seperti orang yang suka mengintip rumah orang lain. umat Islam untuk saling menghormati orang lain. Bahkan banyak sabda Rasulullah yang berisi anjuran bagi setiap Muslim untuk menghargai dan menyayangi saudaranya, baik seiman maupun tidak.
Selanjutnya Hj. Sri Sarsani mengembangkan bahwa gila urusan atau kepo (istilah anak milenial). Kepribadian Gila Urusan Terkadang orang memiliki niat baik tetapi cara mereka mengatakan sesuatu terdengar menyakitkan. Cobalah mundur selangkah dan menilai apakah mereka benar-benar memikirkan kepentingan terbaik dan mungkin Anda akan sadar bahwa ada benarnya apa yang mereka katakan. Tetapi, apa yang mereka katakan juga dapat merupakan sesuatu yang tidak menguntungkan bagi Anda.
Selain memaparkan kepribadian gila urusan bagi jamah haji dan umrah, juga memaparkan faktor penyebab kepribadian gila urusan yaitu: faktor internal yaitu Jamaah yang sering melanggar batasan privasi orang lain cenderung manipulatif, narsisistik, dan punya kesadaran diri yang rendah. Seorang narsisis akan menganggap sekitarnya lebih tak berharga darinya dan tidak merasa bersalah ketika berlaku tidak baik kepada orang lain (San Jose, Sharon Martin, LCSW, menyatakan dalam Psych Central). Sedang faktor eksternal yaitu Fenomena mengurusi hal pribadi orang lain juga tumbuh subur di arena digital. Sedikit banyak, kehadiran teknologi baru ini membentuk pola perilaku orang. Media sosial adalah ruang di mana batasan antara privat dan publik menjadi kabur. Hal-hal privat yang disebarkan di internet telah kehilangan makna personalnya yang penuh. Konten digital, terlebih di akun yang tak terkunci, menjadi bagian dari ranah publikādi mana warganet mana pun bisa menjelma menjadi polisi atau narapidana bila menyerempet nilai-nilai moral dan kesusilaan yang berlaku di tempat dia berpijak.
Kelompok 5 telah membahas secara tuntas penyebab dan cara mengatasinya apabila terdapat jamaah haji dan umrah yang memiliki sifat gila urusan.
Diskusi ini berjalan lancar dan sekaligus penampilan terakhir pada workshop Psikologi Kepribadian Jamaah Haji dan Umrah yang diselenggarakan oleh PT. Al-Bayan Permata Ujas.
Dr. H. Usman Jasad menutup Workshop ini dengan mempertegas bahwa hasil dari workshop ini akan melahirkan buku sebagai panduan PWK Ujas Tour (PDM.05.23).